Hari libur tentu sudah tidak asing lagi bila dimanfaatkan dengan berwisata ke suatu tempat, dimana tempat tersebut nyaman untuk kita kunjungi.
Saya akan menarasikan cerita pengalaman wisata saya bersama teman-teman di rumah yang berwisata ke pantai wisata Pengandaran.
Pantai wisata Pangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten Ciamis Jawa Barat yang terletak di sebelah timur.
Saya menggunakan bus secara rombongan dengan rekan yang lain. Jalur alternatif yang saya gunakan untuk mencapai pantai tersebut adalah berangkat dari wilayah Karawang Barat dari jam 15.00WIB, langsung menuju tol Cipularang arah Bandung dan keluar di gerbang tol Cileunyi langsung menuju jalur Nagrek melewati Malongbong, Cibatu, Banjar dan terakhir sampai di Kabupaten Ciamis menuju pantai wisata Pangandaran.
Menurut saya itu merupakan akses tercepat, karena saya berangkat pada H+3 lebaran.
Tak terasa setelah beberapa jam didalam bus ternyata saya sudah banyak melewati beberapa kota seperti Cikampek, Purwakarta, Bandung, Sumedang, Garut, dan Tasikmalaya.
Walaupun sempat kesulitan dijalur Nagrek dan sempat terhenti karena macet yang cukup lama, kira-kira 2 jam baru bisa melewati jalur tersebut.
Tepat pukul 08.00WIB saya sampai di objek pantai wisata yang saya tuju yaitu Pangandaran.
Panorama alam dan naturalitas sekitar pantai menjadikan pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa, selain dengan keindahan pantainya, pantai Pangandaran juga memiliki beberapa keistimewaan lainnya seperti objek wisata cagar alam dan lainnya.
Dipantai Pangandaran saya bisa melihat betapa luasnya lautan ciptaan Allah yang tiada bertepi, dengan ombak yang tak henti-henti menerjang. Membuat saya terpacu untuk menantang adrenalin.
Jujur saja saya paling takut dengan ombak, lautan. Berenang aja tidak bisa apalagi kalau sampai tenggelam di lautan, pasti sudah pasrah deh ujungnya. Hehee
Saya terpacu untuk mengikuti teman-teman saya yang lain untuk menaiki sebuah perahu guna menikmati objek yang lain di wilayah tersebut, kami menuju satu tempat yang masyararakat disitu bilang “cagar alam” akan tetapi untuk mencapai tempat tersebut harus menggunakan perahu. Perahu yang kami gunakan bisa dibilang perahu tersebut tidak terlalu baik dari standart keamanannya. Perahu yang cuma seukuran tidak terlalu besar dengan kapasitas penumpang yang banyak, bayangkan saja 1 perahu bisa 10 orang penumpang, perahu tersebut tidak terlalu besar, sedangkan ombak yang akan dilalui benar-benar besar (menurut saya). Mungkin karena saya emang dari awalnya takut dari ombak tersebut membuat saya tak henti-hentinya berdoa disetiap perjalanan.
Sayapun menaiki perahu tersebut dengan penuh kegelisahan, rasa takutpun seakan terus menghantui saya. 1, 2, 3x hantaman ombak menerjang melawan arus dari perahu yang dikemudikan. Angin yang cukup besar ditambah panasnya matahari pada waktu itu membuat saya menjadi benar-benar tak karu-karuan.
10 menit saya berada diperahu tersebut, dan akhirnya sampai juga ketempat tujuan cagar alam.
Banyak ciri khas yang masih tersimpan dihutan ini, seperti adanya monyet-monyet kecil, suara burung yang bermacam-macam, ditambah terdapat beberapa goa tempat dimana pada masa penjajahan dan maqom-maqom pahlawan dan penyebar agama Islam yang masih terjaga.
Sayapun tertarik memasuki goa-goa tersebut dengan biaya Rp.10.000 per-orang. Goa tersebut terdiri dari 10 macam goa, dimana setiap masing-masing goa memiliki ciri khas tersendiri mulai dari bentuk serta luas dari goanya masing-masing.
Sayapun berfoto ria didalam goa tersebut, tanpa memikirkan hal-hal aneh lain yang akan terjadi. Tetapi memang terdapat beberapa keanehan dari foto yang saya ambil, entah apa yang muncul dalam objek foto yang saya ambil bersama teman-teman saya.
Mungkin penampakan. ~~Ihh serem!!!
Sobat blogger bisa lihat dan menilai sendiri :
Setelah puas menikmati panorama alam di cagar alam, sayapun kembali naik bis dengan diantarkan perahu kembali.
Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah ombak yang saya lalui sekarang tidak terlalu besar.
Cukup tenang untuk pulangnya (dalam hati).Pukul 17.00WIB sayapun bergegas naik bis dan kembali ke rumah setelah membeli sedikit oleh-oleh berupa kaos, makanan khas Ciamis dan lainnya.
Saya sampai di Kota Karawang pukul 07.00WIB. hmm perjalanan yang sangat melelahkan sekali sobat blogger.
Itulah pengalaman wisata saya yang sangat mengesankan dan mungkin masih kurang sempurna dari ejaan, dan penyusunan kalimat serta kata dan alur cerita yang kurang jelas, saya minta maaf atas kekurangan tersebut…Semoga bermanfaat…
Salam sobat blogger !!!